Latar Belakang

Dengan mudah Anda akan temukan berbagai iklan yang menawarkan solusi instan atas berbagai persoalan manusia, baik itu urusan dikejar hutang, anak bermasalah, perselingkuhan, belum dapat jodoh serta berbagai hal lainnya. Tidak sedikit mereka yang mengambil solusi instan ini – walaupun mereka tahu bahwa cara ini melibatkan jin sekalipun.

Saya melihat disini akibat banyaknya kaum muslimin yang tidak menyadari dan meyakini bahwa ada cara ajaib yang bisa kita lakukan dengan tidak merujuk kepada kekuatan Jin yang sangat beresiko besar atas keimanan kita dengan mengakses energi kekuatan Al-Qur’an yang tidak terbatas. Bukankah Al-Qur’an sendiri menegaskan betapa kekuatan ghaib yang dimiliki Jin tidak akan ada apa-apanya dibandingkan dengan kekuatan yang diakses dari Kitab Allah ? Jika Kitab Suci yang eksis pada saat Nabi Sulaiman sebagaimana kisahnya termaktub pada Surat An-Naml ayat 38 – 40. memiliki potensi kekuatan supranatural dan diperbolehkan untuk diaksesnya – maka mengapa kita meragukan potensi itu ada pada Kitab Suci yang paling sempurna atau memandang akses kekuatan Al-Qur’an untuk sesuatu yang bersifat supranatural sebagai tindakan yang salah, keliru atau dianggap sebagai penyimpangan dari ajaran Islam. Bukankah sikap syukur atas singgasana yang muncul dihadapan dirinya karena kemampuan orang yang memanfaatkan ilmunya dari Kitab Allah pada masa itu menunjukkan bolehnya hukum memberdayakan potensi ghaib yang dimiliki Kitab Allah termasuk Al-Qur’an.

Sayang sekali, masih banyak pemahaman yang muncul justru menyebabkan fungsi Al-Qur’an sebagai kitab yang memiliki potensi ghaib atau supranatural tidak disadari oleh banyak kaum muslimin sehingga persoalan mereka banyak dilarikan kepada paranormal atau orang pintar yang jelas-jelas kekuatannya merujuk kepada Jin serta jauh dari cahaya Islam. Mereka seringkali menganggap pemahaman akan adanya kekuatan ghaib pada Al-Qur’an serta boleh diakses potensi supranatural yang ada padanya sebagai tindakan keliru, sesat, pelecehan kepada Al-Qur’an serta tidak sedikit yang menilai sebagai tindakan syirik. Padahal, sudah sangat jelas bukti-bukti Nash yang menunjukkan adanya kekuatan ghaib pada Al-Qur’an begitu banyak dan sangat sulit ditolak.

Memang betul Al-Qur’an adalah Kitab Petunjuk untuk umat manusia namun bukan berarti Al-Qur’an tidak memiliki fungsi lainnya, seperti mukjizat abadi. Apa itu mukjizat ? Mukjizat adalah kekuatan yang mengalahkan. Seluruh Nabi dibekali mukjizat untuk mengalahkan siapapun sehingga mereka yang menyaksikannya mengakui kebenaran risalah dan nubuwahnya serta mengakui Allah sebagai Tuhan yang Esa dan Maha Kuasa. Itulah fungsi mukjizat, yaitu sebagai kekuatan yang menakjubkan sehingga menyebabkan siapapun yang menyaksikannya terpesona dan takluk pada kebenaran. Jika Al-Qur’an kita akui dan imani sebagai mukjizat abadi maka seharusnya kita mengakui bahwa ada kekuatan ajaib yang menaklukkan siapapun yang menyaksikan (mukjizat) Al-Qur’an.

Anda mungkin masih ragu bahwa Al-Qur’an memiliki kekuatan ghaib serta tidak berdosa untuk memberdayakan potensinya tersebut. Mungkin Anda menilai orang yang mempercayai Al-Qur’an memiliki kekuatan ghaib selain keliru juga berarti telah memperkosa Al-Qur’an atau melecehkannya – karena telah menyimpangkan fungsinya yang seharusnya sebagai petunjuk namun dijadikan sebagai kitab mantera untuk akses kekuatan ghaib. Cobalah Anda baca lembaran sejarah ketika saat Rasulullah mau hijrah dari Mekkah. Sejarah mencatat bahwa beliau dikepung dari segala penjuru sehingga tidak ada satu celahpun yang kosong dari kepungan orang kafir yang bertekad untuk membunuh beliau. Disaat kritis Nabi membaca beberapa ayat dari surat Yasin. Karena bacaan yang ia baca terjadi keajaiban yang luar biasa yaitu mereka yang sedang fokus mengepung Nabi tertimpa rasa kantuk yang sangat sehingga mereka semuanya tertidur pulas. Karena itulah Nabi dapat keluar dengan mudah dari kepungan mereka.

Kisah ini jelas ada pelajaran yang dapat diambil yaitu bolehnya memanfaatkan ayat-ayat tertentu (Al-Qur’an) untuk sesuatu yang ghaib (metafisik). Saat itu jelas Nabi sedang memberikan sunnah fi’liyahnya (contoh dengan perbuatan) – dan sebagai bukti bahwa ada efek ghaib atau supranatural pada Al-Qur’an serta bolehnya kita mengaksesnya untuk tujuan kebaikan, seperti benteng diri dan sebagainya. Apakah Anda berani berkata bahwa tindakan Nabi tersebut sebagai tindakan pelecehan atas Al-Qur’an atau penyimpangan atas fungsi Al-Qur’an yang seharusnya menjadi petunjuk ?

Para ulama dalam berbagai madzhabpun banyak memberikan referensi tentang bolehnya ayat-ayat Al-Qur’an dijadikan sebagai media akses energi metafisik. Ibnu Taimiyah menulis bahwa beliau pernah melakukan tindakan untuk seseorang yang mengalami pendarahan hebat. lalu dibacakan firman Allah ; Hai bumi, telanlah airmu, hai langit (hujan) berhentilah, dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan, dan bahtera itupun berlabuh diatas bukit Judi, dan dikatakan, ‘Binasalah orang-orang dzalim’.” (Hud : 44)

Hasilnya orang itupun sembuh seketika. Apa hubungannya antara ayat tersebut dengan penyembuhan dari pendarahan. Apakah tindakan tersebut logis ? Apakah apa yang dilakukan Ibnu Taimiyah itu dapat dipandang sebagai pelecehan atas Al-Qur’an ?

Jika Anda pahami ini, apakah Anda masih meragukan adanya efek ghaib pada Al-Qur’an dan bolehnya hukum mengakses potensi ghaib dan supranatural yang dimiliki Al-Qur’an. Jika ilmuwan percaya ada energi yang terpancar pada alat-alat deteksi energi ketika tulisan Kanji dibaca oleh orang – lalu apakah Anda meragukan akan potensi energi ayat-ayat Al-Qur’an yang dibaca seseorang ?

Memang, Al-Qur’an yang dibaca Rasulullah sangat berbeda kualitasnya dengan apa yang kita baca – mengingat adanya tingkat kualitas kesucian antara Nabi dengan kita yang sangat signifikan perbedaannya. Akan tetapi, bukan berarti kita tidak akan dapat menerima potensi ghaib Al-Qur’an. Betapapun yang kita terima sebagai hasil ikhtiar kita secara maksimal untuk berwasilah dengan Al-Qur’an pasti akan mengantarkan diri kita kepada kebahagiaan, kesuksesan, keselamatan serta penyaksian akan keajaiban Al-Qur’an yang tentu saja dapat menumbuhkan iman kita kepada Allah.

0 Komentar:

Posting Komentar

komentar anda..

 
quranic sudah ganti [qp] © 2010 | Designed by Chica Blogger | Back to top